Awalnya sih sempat ragu, bisakah sukses menjalin sebuah hubungan jarak jauh ? bukan sekedar dalam rentang waktu satu atau dua bulan, tapi ini bicara tahunan (3.5 tahun kita menjalin hubungan jarak jauh).
Banyak yang ketika tau gw berpacaran dengan RM, berujar “Kok bisa ? kapan ketemuannya ?” haha…ya bisalah…Kami ketemuan paling 6 bulan sekali, karena waktu itu belum punya handphone, sms-an menggunakan HP abang gw, kalaupun nelpon via wartel paling 2 minggu sekali (interlokal mahal booo..gw gak punya duit saat itu, belum kerja) 20 menit setara dengan 20rb..padahal tau sendirikan, yang namanya kasmaran 20 menit itu mah sebentaaaarrrrr…. hahahaha
Jujur, tahun pertama feeling itu masih ada, masuk tahun kedua keadaan tidaklah mudah, kedekatan emosional itu tidaklah sekuat dahulu, semakin pudar dan pudar…
Kini tahu rasanya seperti apa sulitnya menjalin LDR, ini seperti kalian ini berusaha mengingat wajah seseorang kerabat atau teman yang terakhir kalian temui 10 tahun yang lalu atau lebih…memang kalian secara umum mengingatnya, namun semakin samar dan samar…yah buat gw itulah kesulitan LDR, bukan karena tidak percaya akan attitude pasangan, namun kedekatan emosional yang semakin luntur.
puncaknya karena komunikasi yang tidak berjalan baik 24 Mei 2007 hubungan kami pun berakhir, 3 tahun setelah komitmen itu dimulai…
Tapi saya percaya rencana Tuhan tidak akan pernah gagal, sama halnya seperti Dia mengubah sesuatu yang gagal menurut gw menjadi sesuatu yang sangat berarti…
Tepat 3 bulan kemudian 24 Agustus 2007 hubungan terputus tersebut tersambung kembali. Moralnya adalah : LDR hanya akan berhasil jika komunikasi berjalan baik dan Ego itu di minimalkan.
tidak terasa, sudah hampir 9 tahun…namun untunglah tidak sampai 9 tahun…
Rencananya 1 Desember 2012 nanti, saya akan putus dengan nya…kami sudah sepakat demikian, Pada saat itu sang mantan pacar akan berubah status menjadi Istri. Huhuhuuiiiiiii
Me and Her
Terkadang kami tidak percaya dan suka tertawa sendiri jika mengingat masa lalu, 2 orang yang saling membenci kini akan dipersatukan dalam ikatan pernikahan, bagaimana kini kami baru mengerti kenapa Tuhan ijinkan kami gagal meraih cita-cita dikampus impian adalah agar kami dipertemukan di kampus “gagal”.
Untuk kalian semua :
– Jangan pernah membenci seseorang terlalu berlebihan, karena mungkin dia jodohmu,
– Jangan pernah melihat kegagalan sebagai sebuah aib, karena kalian tidak tahu hal apa yang akan kalian dapatkan di ujung kegagalan tersebut.
This is end of one journey and a start of another one…
END.
It's Just What In My Head 